SDLC TAHAPAN PEMBUATAN BLOG

BISNIS EKPOR SABUT KELAPA
Permintaan ekspor sabut kelapa ke negara Tiongkok mencapai 6000 ton per hari. Sejatinya kita mampu mengisi pasar tersebut mengingat produksi buah kelapa Indonesia mencapai lebih dari 12 miliar butir per tahun . PT Mahligai Indococo Fibre (MIF) adalah salah satu pemain yang menyuplai ke negara tirai bambu tersebut.
Indonesia merupakan negara kepulauan penghasil kelapa terbesar di dunia. Sejatinya kita bisa menikmati hasil dari nilai tambah buah kelapa yang ternyata tak hanya air dan daging buahnya saja yang bisa dikonsumsi, tetapi dari sabut (coco fibre) dan serbuk kelapa (coco peat) juga memiliki manfaat yang besar. Secara rata-rata produksi buah kelapa per tahun mencapai 15 milyar butir kelapa. Diketahui 1kg sabut kelapa itu dihasilkan dari 8 butir kelapa. Bila hasil produksi buah kelapa di Indonesia mencapai 15 miliar butir, artinya saat ini kita mampu memproduksi sabut kelapa sebanyak 1.875.000.000 kg atau sekitar 1,875 juta ton sabut kelapa per tahun.
Sabut kelapa yang dalam perdagangan dunia dikenal sebagai coco fibre, coir fiber, coir yarn, coir mats, and rugs. Secara tradisional serat sabut kelapa bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuat sapu, keset, tali dan alat-alat rumah tangga lain. Perkembangan teknologi, sifat fisika-kimia serat, dan kesadaran konsumen untuk kembali ke bahan alami, membuat serat sabut kelapa dimanfaatkan menjadi bahan baku industri karpet, jok dan dashboard kendaraan, kasur, bantal, dan hardboard. Sabut kelapa juga dimanfaatkan untuk pengendalian erosi. Serat sabut kelapa diproses untuk dijadikan Coir Fiber Sheet yang digunakan untuk lapisan jok mobil, barang furniture, pot, geotekstil, maupun matras. Pasar ekspor dan domestik menyerap produk itu dalam jumlah besar. Namun sampai sekarang potensi produksi sabut kelapa yang sedemikian besar belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambahnya.
Comments
Post a Comment